Senin, 04 November 2013

Meraih Cita-Cita: Mencari Sebuah Cahaya

Meraih Cita-Cita: Mencari Sebuah Cahaya: Berjalan dilorong yang sanggat gelap berharap dapat sampai ke ujung lorong ini dan  menemukan sebuah cahaya yang dapat menuntunku ke arah...

Rabu, 27 Februari 2013

Meraih Cita-Cita: Mencari Sebuah Cahaya

Meraih Cita-Cita: Mencari Sebuah Cahaya: Berjalan dilorong yang sanggat gelap berharap dapat sampai ke ujung lorong ini dan  menemukan sebuah cahaya yang dapat menuntunku ke arah...

IMAN KEPADA KITAB DAN RASUL ALLAH



MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA
IMAN KEPADA KITAB DAN RASUL ALLAH


 





DISUSLIN OLEH:
* SENO AJI PERMADI (20110410101)
* ENNY SEPTRIYANI (20110410083)
* ABDUL HALIM H BAIDE (20110410099)


KELAS                                   : C
DOSEN PEMBIMBING       : Dra. AKIF KHILMIYAH, M.Ag







JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2011








BAB I.
PENDAHULUAN

salah satu daripada Rukun lman agama lslam adalah percaya kepada kitab-kitab yang telah diturunkan oleh Allah' orang lslam percaya bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab kepada para nabi dan rasul untuk membimbing manusia ke jalan yang benar. la diakhiri dengan kitab Al-euran.
lman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al eur,an, Allah swr menurunkan kitab-kitab kepacla rasu!-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan kita untuk mcngikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah digantikan aengan peiundang-undangan Al eur,an. Maka Al Qu/anlah satu-satunya kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani.
Rasuldan nabi merupakan manusia biasa. lslarn rnenghendaki penganutnya untuk mempercayai setiap nabidan rasul inidan tidak membezakan mereka antai satu sama lain. Rasul pula merupakan seorang lelakiyang dipilih untuk menerima wahyu untuk dirinya serta disampaikan kepada orang lain. Dilaporkan terdapat 313 orang telah dipilih sebagai rasul sejak bermulanya penciptaan manusia. Manakala bilangan nabi pula adalah t24,aooorang ltermaslk rasul). Terdapat lebih kurang 25 rasul yang dinyatakan daram Ar-Quran, termasuk Adam, raris]rtrarrim, tutrrr,-tr. dan Muhammad.




BAB 2.
IMAM KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

2.1 Pengertian kitab

Pengertian iman kepada kitab-kitabAllah aoaiah mempercayaidan bahwa Allah swr meyakinisepenuh hati telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasutyang berisiwahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Al eur,an sebagai kitab suci terakhir memiliki keistimewaan yakni senantiasa terjaga keasliannya dari perubahan atau pemalsuan sebagaimana firman Allah berikut
Artinya :
" sesungguhnya Kami yang m'enurunkan Al eur,an dan-sesungguhnya Kami yang memeliharanya.- (AlHijr : 9).
Menurut kamus besar bahasa lndonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu Tuhan yang dibukukan' sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, "rui '.,,.u
hati; keteguhan batin; dst : ketetapan keseimbangan batin. Yang dimaksud iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah swr telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul- Nya untuk disampaikan kepada umatnya sebagaipedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat.
Kitab-kitab yang wajib diimankan adalah:

v  Taurat: diturunkan kepada Nabi Musa a.s.
v  Zabur: diturunkan kepada frfaO, OzuO a.s. 
v  injil: diturunkan kepada Nabi isa as, .:.
v   Al-qur'an: diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W

Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285 :

Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dariTuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,malaikat- malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya dan rasul-rasul-Nya ." (Q.S. Al Baqarah (2) : 285) :

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah
yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku lslam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah ter:masuk murtad (keluar dari islam).

Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi lbrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 :36-371, Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( a.S. S : 44l,Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud (Q.S. L7 :55l,lnjil yang diwahyukan kepada Nabi lsa putra maryam (Q.S. 5 ;441, dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur'an yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW (Q.S. f : Z-41


2.2 Perilaku Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Dalam menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SWT berkaitan erat dengan perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat dicerminkan dengan sinyalemen sebagai berikut :


a. Meyakini bahwa sebelum Al Qu/an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya. Sebagaimana firman-Nya:
Artinya: " Dia menurunkan Al Kitab (AlQu/an) kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan lnjil." (Q.5-Ali lmran (3) :3).

b. Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur'an yaitu sebagai pedoman hidup. (pelajariQ.S. 5 : 8).

c. Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT. (pelajari Q.S.51 : 56)


d. Meyakini bahwa Al Qur'an adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai penyempurna. Kitab-kitab dahulu tidak universal ajarannya. Aturan-aturan yang terkandung didalamnya pada umumnya hanya sesuai dengan masa dan tempat kitab-kitab itu diturunkan.
Artinya: " Pada hari initelah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dah telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai lslam itu jadi agama bagimu.
"(Q.S. AlMaidah (5) :3).

e. Meyakini bahwa teks asli dari kitab yang telah lalu telah hilang sama sekali dan bahasanya telah mati sejak beberapa abad yang silam. Hanya Al Qur'an yang sampai sekarang tidak pernah berubah hatta satu huruf sekalipun.

2.3 Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Dalam menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, imlementasinya sebagai berikut:
a. Beriman kepada Allah SWT hukumnya adalah u,,ajib. Harus melakukan, tidak boleh meninggalkan. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan mendapatkan balasan dari Allah SWT berupa ganjaran.

b. Menjadikan AlQur'an sebagai pedoman hidup dimana AlQur'an merupakan penyempurna dari kitab-kitab terdahulu. Orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan membuktikan keimanannya selalu sesuai dengan ajaran Allah SWT, sehingga dalam hidupnya akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat (pelajari Q.S. Al Baqarah (21 :251.

c. Memberikan kemantapan dalam menjalani keislaman.

Al Qur'an adalah firman Allah SWT dan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kerasulannya dan sampai akhiruz zaman tetap terjaga kemurniannya.(Q.S. 15 : 9).














BAB 3.
IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH

3.1 Pengertian rasul
Beriman kepada nabi dan rasul ialah meyakini bahwa nabi dan rasul itu benar-benar diangkat oleh Allah SWT untuk membimbing manusia ke arah jalan hidup yang baik yang diridlai Allah. Lslam mengajar umatnya bahawa Allah menyampaikan wahyuNya melalui malaikat kepada nabi dan rasul. Nabi ialah seorang lelakiyang dipilih Allah untuk menerima wahyu untuk kegunaan dirinya dan umatnya sahaja.
Muhammad merupakan nabi dan rasulyang terakhir. lni bermakna tiada nabi dan rasul akan dilantik selepas kewafatan baginda. Baginda telah menyampaikan peringatan terakhir (iaitu Al Quran dan As Sunnah) kepada manusia sebelum berlakunya hari kiamat. Di antara 25 rasul, terdapat 5 orang rasul yang mendapatkan gelar Ulul Azmi. Ulul Azmi adalah gelar yang diberikan kepada rasulAllah yang memiliki ketabahan yang luar biasa dalam menyampaikan risalahnya.
Rasul diberitugas oleh Allah. Secara umumnya, tugas nabi dan rasul adalah membawa kebenaran, memberikan khabar gembira dan peringatan kepada umatnya agar mereka menjadi umat yang beriman kepada Allah agar tidak sengsara dunia dan akhirat. Para rasul diberi wahyu oleh Allah yang membuktikan bahwa mereka adalah pembimbing dalam segala amal perbuatannya pantas dijadikan cermin tauladan.
Apakah hikmah atau faedah diadakan Rasuldan Nabi ?
Antara faedahnya ialah Allah mahu diri NYA dikenali. Rasul dan Nabi diutus kepada umat manusia agar umat rnanusia kenal Allah sebagai Tuhan yang menciptakan alam ini. Dengan adanya Rasul dan Nabi, manusia akan kenal dengan tepat dan siapa Tuhan yang sebenar, serta faham pula kewajipan-kewajipan yang perlu ditunaikan sebagai seorang makhluk yang diciptakan Allah SWT. Jika seseorang yang diciptakan Allah tidak kenal siapa Tuhannya yang sebenar dan tidak mengakui keagungannya dengan jalan yang sebenar, nescaya sesatlah dirinya dan segala amal kebajikan yang dilaksanakannya tiada nilai disisi Allah.





3.2 Sifat-sifat Rasul dan Nabi

1. STDDTQ
Siddiq maknanya benar. Apa yang disabdakan oleh RasullNabi adalah benar dan dibenarkan kata-katanya. Siddiq dan sadiqul masduq. Rasul/Nabi tidak berkata-kata melainkan apa yang telah diwahyukan oleh Allah SWT. Mustahil Rasul.INabi bersifat dengan sifatKIZZlB (Dusta ). Mustahil Rasul/Nabi mengatakan sesuatu yang tidak dia ketahui dan tidak diwahyukan Allah kepadanya. Firman Allah bermaksud : Tidaklah dia (Rasulullah SAW) mengucapkan mengikut kemahuan hawa nafsunya. Apa yang diucapkan tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan. (An-Najm: 3-4).

2. AMANAH.
Amanah ialah RasullNabi akan melakukan sesuatu serta melaksanakan hukum-hukum Allah dengan benar dan tepat sebagaimana yang diwahyukan Allah SWT. Dan juga RasulAlabi tidak memungkiri janji "Barangsiapa yang berdusta atas nama ku, siapkanlah tempatnya di dalam api neraka " (Bukhari, Muslim ) Maka mustahil Rasul/Nabi bersifat KHIANAT yaitu tidak amanah dan mungkir janji.

3. TABLIGH
Tabligh adalah menyampaikan. RasullNabi menyampaikan kepada umatnya apayangAllah wahyukan kepadanya. Mustahil Rasul,rNabi bersifat dengan sifat KITMAN yaitu menyembunyikan.

4. FATANAH
Fatanah adalah bijaksana. Rasul./Nabi mampu memahami perintah-perintah Allah dengan betul dan tepat. Mampu pula berhadapan dengan penentang-epnentangnya dengan bijaksana dengan bukti-bukti yang kukuh . Mustahil RasullNabi bersifat dengan sifat Jahlun iaitu bebal. Dan satu sifat yang j aiz atau sifat yang harus bagi Rasul/Nabi ialah Aradhul Basyariyah iatu untuk bersifat dengan sifat-sifat yang dipunyai oleh manusia-manusia biasa. Seperti ingin makan, berkahwin, mempunyai zuriat dan sebagainya.




3.3 Tanda-Tanda Beriman Kepada Rasul-rasul Allah

Di antara tanda-tanda orang yang beriman kepada rasul-rasul Allah adalah sebagai berikut:
1. Teguh keimanannya kepada Allah swt
Semakin kuat keimanan seseorang kepada para rasul Allah, maka akan semakin kuat pula keimanannya kepada Allah swt. Seseorang tidak bisa dikatakan beriman kepada Allah s'ryt tanpa disertai keimanan kepada rasulNya. Banyak ayat al Quran yang menyuruh taat kepada Ailah swt. disertai ketaatan kepada para rasulNya, antara lain dalam surah An Nisa ayat 59, Ali lmran ayat 32, Muhammad ayat 33 dan
sebagainya.
Dua kalimat syahadat sebagai rukun lslam pertama adalah pernyataan seorang muslim untuk tidak memisahkan antara keimanan kepada Allah swt. disatu sisi, dan keimanan kepada Rasulullah disisi
lainnya.
2. Meyakini kebenaran yang dibawa para rasul
Kebenaran yang dibawa para rasul tidak lain adalah wahyu Allah baik yang berupa Al-Quran maupun hadis-hadisnya. Meyakini kebenaran wahyu Allah adalah masalah yang sangat prinsip bagi siapapun yang mencarijalan keselamatan, karena wahyu Allah sebagai sumber petunjuk bagi manusia. Seseorang akan bisa meyakini kebenaran wahyu Allah, jika terlebih dahulu dia beriman kepada rasul Allah sebagai pembawa wahyu tersebut. Allah menjelaskan dalam surah At Baqarah ayat 285 yang artinya sebagai berikut:
"Rasultelah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dariTuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya."(Q.S. Al Baqarah 285)

3. Tidak membeda-bedakan antara rasulyang satu dengan yang lain
Dengan beriman kepada rasul-rasulAllah berarti tidak membeda-bedakan antara rasulyang satu dengan rasul yang lain. Artinya seorang mukmin dituntut untuk meyakini kepada semua rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. Tidak akan terlintas sedikitpun dalam hatinya untuk merendahkan salahsatu dari rasul-rasul Allah atau beriman kepada sebagian rasul dan kufur kepada sebagian yang lain. Sikap seorang mukmin adalah seperti yang digambarkan oleh Allah swt. dalam surah" l Baqarah ayat 285: yang artinya sebagai berikut :
"...Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya." Dan mereka mengatakan: "Kamidengar dan kami taat." (Mereka berdo'a): "Ampunilah kamiya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali." (e.S. Rt-Aaqarah : 2g5)

4. Menjadikan para rasul sebagai uswah hasanah
Para rasulyang ditetapkan oleh Allah swt. untuk memimpin umatnya adalah orang-orang pilihan di antara mereka. Sebelum menerima wahyu dari Allah swt, mereka adalah orang-orang yang terpandang di lingkungan umatnya, sehingga selalu menjadi acuan perilaku atau suri tauladan bagi orang-orang dilingkungannya.Apalagi setelah menerima wahyu, keteladanan mereka tidak diragukan lagi, karena mereka selalu mendapat bimbingan dari Allah swt. Dalam surah AlAhzab ayat21- Allah swt. menegaskan sebagai berikut:
"sungguh pada diri Rasulullah terdapat suritauladan yang baik bagi kamu," (Q.S. ru Ahzab ayat 21). Sebab itu, apa yang diucapkan atau yang dikerjakan rasulullah harus dicontoh atau diikuti, dan sebaliknya apa -apa yang dilarangnya harus dihindarkan. (Q.s. nl Hasyr ayat 7).











                             



PENUTUP

lman kepada kitab dan rasul Allah yang telah penulis bahas pada makalah ini hanyalah pokok-pokoknyan saja, yaitu tentang pengertian, perilaku beriman terhadapkitab Allah, Hikmah, sifat-sifat rasul dan tanda-tanda beriman kepada rasul. Pokok-pokok kaidah itu wajib dipahami dan diyakini dengan benar oleh setiap muslim.

Semoga yang tetah penulis sajikan dalam makalah yang sederhana ini dapat mendorong pembaca untuk melakukan kajian yang lebih luas dan mendalam lagi tentang iman kepada kitab dan rasul Allah, serta masalah-masalah lainnya. Harapan penulis dan penulisyakin tentu penrbaca juga demikian-bahasan dankajian ini bukanlah hanya kadar yang memuaskankebutuhan intelektualkita saja, tetapi lebih dari itu, tentu untuk bisa lebih meningkatkan kuaiitas iman kita, yang untuk seterusnya lebih meningkatkan kualitas amal ibadah kita daam rangka mencari ridha
Allah SWT.

Selanjutnya, penulis mengharapkan dan berterimakasih sekali jikapembanca berkenan memberikan saran, kritik dan masukan kepada penulis untuk memperbaiki penyempumaan makalah ini pada masa yang akan datang. Semoga Allah SWT memberikan ilmu yang berlimpah
untuk kita semua. Aaamiiin.

Mencari Sebuah Cahaya

Berjalan dilorong yang sanggat gelap
berharap dapat sampai ke ujung lorong ini dan 
menemukan sebuah cahaya yang dapat menuntunku ke arah yang lebih benar. Berusaha lari dari keterpurukan hidup ini, Aku terus berusaha berlari tpi? 
Apa daya semakin cepat aku berlari dan berharap menemukan ujung lorong tersebut, Entah kenapa aku merasa lorong ini semakin jauh dan Semakin sulit untuk menemukan cahaya.
sesekali aku mencoba untuk berhenti berharap menemukan ujung lorong ini, Tapi batin ini tidak senggup, Semakin aku mencoba berhenti dalam lorong tersebut aku merasa sangat tersiksa dan hati ini tak sanggup menahan apa yang aku lihat.
Dinggin,,,,,itu yang kurasakan, Akupun memikirkan sesuatu dan kembali berjalan bahwa" Hidupku Tidak Mau Berakhir Disini" Sepanjang apapun lorong ini pasti ada ujungnya. 
Dan pada akhirnya aku telah menemukan cahaya, Akupun keluar dari lorong tersebut dan melihat keluar aku sanggat senang dan bersyukur karna tidak terjebak dalam kegelapan dan kesunyian.
Jadi, Jika kita mempunyai harapan dan mimpi kejarlah meskipun rintanggan sanggatlah banyak, Gagal dan kemudian berhenti berharap hanya akan membuat kita lebih menderita, Jadikanlah kegagalan itu sebuah Motivasi untuk lebih berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan..
          salam Orang-orang hebat....

                                                                                                                       Abdul Halim